Seluruh pesawat tempur yang ada di Lapangan Hawa Roesmin Nurjadin Pekanbaru tengah siaga menyikapi gesekan di Laut Cina Selatan yang berbatasan langsung dengan Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Komandan Lanud RSN Pekanbaru Masekal Pertama Hendri Alfiandi menyatakan, pihaknya 100 persen siap mengawal kedaulatan NKRI, bila seandainya China mengerahkan pesawat tempur.
G
" Kita pasti mendapatkan perintah ke sana untuk mengamankan serta siaga 100 persen, " tegas Hendri kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa (22/3/2016).
Hendri menyatakan, semua pesawat di Lanud Roemin, baik Hawk ataupun F-16 dapat mencapai kawasan perbatasan di laut Natuna.
" Pesawat bisa ke sana, tetapi penugasan tergantung Pangop (Panglima Operasi) TNI AU, " lanjutnya.
Hendri menyebutkan, Lanud Roesmin mempunyai 3 Skuadron Hawa, termasuk satu di antaranya Skuadron teknik dengan kekauatan Pesawat Hawk dan dan F16.
Pihaknya juga tengah melakukan pemetaan kawasan dengan melakukan pengawasan secara teratur ke kawasan perbatasan. Pesawat telah mondar mandir hingga ke perbatasan Selat Melaka.
" Saat ini pesawat tempur juga melakukan pemantauan rutin kawasan perbatasan selat Malaka, " ujarnya.
Menurut Hendri, aksi yang dilakukan China di lokasi perbatasan Natuna, serta Laut China Selatan belum merupakan bentuk provokasi militer China.
" Kalau provokasi belum. Ini nelayan
(melakukan) upaya diplomasi. Saya kira juga China demikian. Bila provokasi itu ada armada yang stanby disana, " ujarnya menegaskan.
Kendati demikian, Lanud RSN Pekanbaru secara keseluruhan siap bila dihadapkan dengan situasi terburuk, dan mengamankan teritorial Indonesia.
Sebelumnya, situasi Laut China Selatan kembali memanas pasca penangkapan kapal nelayan China di wilayah perairan Natuna akhir pekan lalu.
Kejadian terakhir, penjaga pantai China melakukan penggagalan pada upaya hukum yang dilakukan Indonesia pada kapal nelayan negara itu yang beroperasi di peraira Natuna.
Insiden ini membuat berang Kementerian Luar Negeri Indonesia serta kementerian Kelautan Indonesia. Menteri Luar Negeri langsung melayangkan protes pada Kedutaan Besar China. Peringatan itu untuk tidak mengganggu kedaulatan NKRI.
Atas insiden itu, penjagaan kawasan perbatasan tetap dilakukan oleh TNI, termasuk Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru. faktariau
sumber:POSMETRO INFO
Kendati demikian, Lanud RSN Pekanbaru secara keseluruhan siap bila dihadapkan dengan situasi terburuk, dan mengamankan teritorial Indonesia.
Sebelumnya, situasi Laut China Selatan kembali memanas pasca penangkapan kapal nelayan China di wilayah perairan Natuna akhir pekan lalu.
Kejadian terakhir, penjaga pantai China melakukan penggagalan pada upaya hukum yang dilakukan Indonesia pada kapal nelayan negara itu yang beroperasi di peraira Natuna.
Insiden ini membuat berang Kementerian Luar Negeri Indonesia serta kementerian Kelautan Indonesia. Menteri Luar Negeri langsung melayangkan protes pada Kedutaan Besar China. Peringatan itu untuk tidak mengganggu kedaulatan NKRI.
Atas insiden itu, penjagaan kawasan perbatasan tetap dilakukan oleh TNI, termasuk Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru. faktariau
sumber:POSMETRO INFO