Donald Trump yang kontroversial dan menakutkan rakyat Amerika dan juga dunia berhasil memenangkan Pilpres Amerika.
Kemenangan Donald Trump yang dianggap fasis dan rasis disambut dengan demo penolakan di berbagai penjuru kota-kota Amerika.
Demo penolakan presiden terpilih disertai kerusuhan yang meluas di berbagai kota belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika.
Demo berlanjut menjadi kerusuhan, pembakaran, perusakan dan penjarahan yang menjalar semakin meluas dan semakin besar.
Trump ditentang karena dianggap sebagai calon pemimpin fasis dengan rencana kebijakan yang menakutkan. Pendukung Trump adalah sebagian rakyat Amerika yang berwatak fasis pula.
Justru kemudian para penentang Trump yang anti kebijakan fasis malah bertindak fasis melakukan kerusuhan yang meluas ke seantero negara Amerika.
Perilaku amuk penentang Trump dibalas oleh para pendukung Trump yang memang kebanyakan penganut garis kanan keras.
Rakyat Amerika yang selama ini hanya menonton segala macam demo kerusuhan yang terjadi di negara-negara lain kini merasakan sendiri nikmatnya sensasi melakukan kerusuhan, bakar-bakar, merusak, dan menjarah.
Diawali dengan penembakan beberapa petugas keamanan, berlanjut saling tembak antar demonstran dan antar warga. Kepemilikan senjata api yang bebas di Amerika membuat situasi runyam.
Para penduduk imigran berduyun-duyun keluar dari Amerika dengan ketakutan. Sektor kegiatan ekonomi riil yang ditopang oleh tenaga kerja imigran menjadi mandeg.
Situasi menjadi chaos, kegiatan perekonomian terganggu, kegiatan kehidupan sehari-hari kacau. Perekonomian Amerika yang ditopang bubble derivatif pasar modal ambruk hingga akhirnya terhenti.
Selama proses ambruknya situasi negara Amerika pemimpin tinggi militer mengambil alih keadaan dan menerapkan darurat militer dan membentuk Dewan Penyelamat Amerika.
Bila Arab Spring menjalar di Timur Tengah menumbangkan para pemimpin diktator militer berganti dengan demokrasi kacau balau, yang sebaliknya terjadi di Amerika.
Amerika ambruk demokrasinya dan beralih menjadi pemerintahan diktator militer. Suatu hal yang sebelumnya tak pernah terbayang, seperti kemenangan Trump dalam Pilpres.
Alhasil Donald Trump yang memenangkan Pilpres Amerika 2016 batal menjadi presiden ke 45.
Barrack Obama menjadi presiden kulit hitam pertama sekaligus presiden terakhir Amerika Serikat.
Baca Sumber