Jakarta - Mantan Panglima (Purn) TNI Jenderal Djoko Santoso menampung saksi-saksi Prabowo-Hatta dari Papua. Hal itu untuk menjamin keamanan dan keselamatan setelah memberikan keterangan dalam sidang gugatan hasil pemilihan presiden (Pilpres) di Mahkamah Konstitusi.
Djoko mengatakan tindakan itu dilakukan setelah beberapa saksi Prabowo-Hatta, salah satunya Novela Nawipa mengaku mendapatkan ancaman setelah memberikan kesaksian.
"Novela dan kawan-kawan mendapat ancaman, dan ketakutan untuk pulang. Sehingga sementara ini meminta pengamanan dan saya mempersilakan mereka tinggal di rumah," katanya, Sabtu (16/8/2014).
Ia juga meminta agar petugas segera mengusut oknum-oknum yang memberikan ancaman terhadap saksi Prabowo-Hatta, termasuk yang melakukan perusakan terhadap rumah Novela.
Sebelumnya anggota Koalisi Merah Putih untuk Kebenaran dan Keadilan, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan banyaknya saksi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang mendapatkan intimidasi setelah tampil dalam sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden.
Bahkan, menurut Hashim, rumah salah satu saksinya, Novela Nawipa, sampai dirusak oleh orang tidak dikenal. "Saksi yang kita datangkan dari Papua telah mengalami intimidasi. Bahkan rumah Novela dihancurkan hari ini," katanya Rabu (13/8/2014) lalu.[bay]
By >> inilah.com