ISLAMABAD- Misteri menyelimuti hilangnya empat mahasiswaIndonesia yang sedang belajar di International Islamic University Islamabad (IIUI) Pakistan. Universitas mengaku tak punya petunjuk di mana keempat mahasiswanya itu berada.
Keempat mahasiswaFakultas Studi Islam tersebut dinyatakan hilang sejak 22 Agustus 2013, setelah visa belajar mereka kedaluwarsa pada Juli 2013. Manajemen kampus baru mendaftarkan kehilangan keempat mahasiswaitu, dengan mendaftarkan first information report (FIR), ke kepolisian Sabzi Mandi, Jumat (18/10/2013).
"Sebagai bagian dari penyelidikan, kami juga meminta perusahaan seluler untuk berbagi data aktivitas seluler keempat mahasiswaitu untuk melacak keberadaan mereka," kata Athar Khan, petugas investigasi kasus ini.
Athar mengatakan, kepolisian telah mengirim permintaan ke Departemen Luar Negeri Pakistanuntuk menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Islamabad. Kontak itu dibutuhkan untuk mencari tahu kemungkinan keempat mahasiswatelah meninggalkan Pakistan. Konfirmasi tentang kemungkinan yang sama juga dimintakan ke imigrasi melalui Federal Investigation Agency.
Ketika ditanya kemungkinan keempat mahasiswaIndonesia tersebut bergabung dengan kelompok tertentu di Pakistan, Athar menolak berspekulasi. Dia mengatakan sejauh ini tak ada bukti yang mengaitkan para mahasiswaitu dengan kelompok tertentu di negara tersebut.
"Kami telah bertemu teman sekamar dan rekan-rekan sekelas mereka. Para siswa yang hilang tidak memiliki catatan menjadi bagian atau terafiliasi dengan kelompok ekstremis," tegas Athar. "Kami sedang menyelidiki kasus ini. Biarkan rincian datang. Setelah itu, barulah kita dapat berbagi informasi," tepis dia.
Rektor IIUI Masoom Yasinzai mengatakan, berdasarkan informasi yang dia dapatkan, satu dari empat mahasiswaIndonesia yang dinyatakan hilang diduga sudah kembali pulang ke Indonesia. Namun, dia mengaku sama sekali tak memiliki informasi soal tiga mahasiswayang lain.
Tiga mahasiswayang belum diketahui keberadaannya itu, ujar Yasinzai, terdaftar di kampusnya mulai tahun ajaran 2011. Satu mahasiswayang pulang diakui sebagai mahasiswatahun ajaran 2012. Yasinzai pun berkilah kedutaan besar tak pernah pula menginformasikan bila visa bagi pelajar tak lagi diterbitkan.
FIR baru didaftarkan dua bulan sejak para mahasiswadiketahui hilang, Yasinzai berkilah penundaan terjadi karena bertepatan dengan libur musim panas. Dia pun menegaskan aplikasi laporan sudah diajukan pada September 2013, tetapi baru terdaftar pada Oktober 2013.(Palupi Annisa Auliani/ Kompas.com)
www.tribunnews.com/internasional/2013/10/25/empat-mahasiswa-indonesia-dikabarkan-hilang-di-pakistan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)